ASSALAMU'ALAIKUM, SELAMAT DATANG DI WEBSITE P2MK (PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA KETANJUNG) >Email ; p2mksaya@yahoo.co.id >Facebook ; Persatuan pelajar dan mahasiswa ketanjung

Profil Kepala Desa


 H. Isa Anshori, ST.
Bapak Pembangunan Desa Ketanjung

H. Isa Anshori, ST., begitu warga desa Ketanjung mengenal namanya. Pria kelahiran Kedung Waru Lor Karanganyar Demak pada tiga puluh empat tahun yang lalu itu kurang lebih sudah enam tahun ini menjabat sebagai Kepala Desa Ketanjung. Tapi apa dan bagaimana program kerjanya usai dilantik menjadi Kepala Desa pada tanggal 9 September 2003 di pendopo kabupaten Demak, dengan gamblang beliau memaparkan kepada reporter “Pena Desa” dan menerima kedatangan kami dengan tangan terbuka ketika beliau tengah sibuk membereskan dan membuka berkas-berkas desa di kantor Balai Desa. Apa dan bagaimana sepak terjang beliau selama menjabat sebagai Kepala Desa? Berikut liputannya:
1.            Latar belakang atau faktor apa yang menyentak hati Bapak untuk terlibat dalam bursa pencalonan Pilkades waktu itu?
Pertama, adanya motivasi dari keluarga yang menghendaki saya untuk maju dalam pemilihan kades di desa Ketanjung ini. Dan dengan dalih, bahwa desa Ketanjung ternyata sebuah desa yang jauh tertinggal dari desa-desa pada umumnya dari perspektif pembangunan fisik dan kegiatan-kegiatan lainnya. Perlu kita sadari bahwa setelah menetap dan berdomisili di desa ini pada tahun 2000 ternyata desa Ketanjung merupakan desa lain dari pada yang lain, artinya eksistensi desa secara geografis yang terpencil-pencil atau boleh dikata tidak selokasi adanya membuat hati tergugah untuk memperbaikinya.
Kedua, adanya kesenjangan antara warga desa Ketanjung yang berhaluan NU dan Muhammadiyah. Kita tahu bahwa waktu itu sedang hangat-hangatnya persaingan antar kedua kubu tersebut, sehingga kedua-duanya saling mengklaim bahwa dirinya merasa paling benar adanya(!) yang akhirnya menimbulkan rasa fanatic bagi pengikutnya masing-masing. Setelah mengetahui hal tersebut, terbersit dalam benak pikiran untuk memberi pemahaman warga akan pentingnya sebuah kebersamaan dan persatuan demi terciptanya desa yang aman dan sejahtera. Yang di NU yang tetap NU dan yang Muhammadiyah ya tetap Muhammadiyah, tapi harus bersatu padu dalam menciptakan kerukunan di desa.
2.            Setelah terpilih menjadi Kades dan usai dilantik pada tanggal 9 September 2003, apa yang menjadi program awal Bapak waktu itu?
Sebagaimana yang saya uraikan diawal tadi, terkait dengan pembangunan fisik dalam arti jalan desa yang belum memenuhi standar kalayakan, maka langkah awal terlebih dahulu membagi program yang akan dilaksanakan dalam tiga periodesasi (jangka waktu), yaitu : jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendek realisasi program kita targetkan satu sampai dua tahun kedepan. Adapun jangka menengahnya antara tahun ke tiga dan keempat. Sementara jangka panjangnya paling tidak kita harapkan sebelum masa jabatan saya selaku Kades berakhir.
3.            Prioritas utama?
Tentunya terkait dengan pembangunan fisik desa. Artinya kita akan adakan betonisasi jalan di desa ini hingga ke seluruh penjuru desa. Selain itu juga nguri-nguri atau membuat kegiatan yang sekiranya masyarakat terpicu untuk merespon adanya kegiatan tersebut. Seperti peringatan 17-an, wayangan, sedekah bumi, dan sebagainya. Dengan harapan warga dapar berpikir lebih kritis kearah masa depan demi terwujudnya desa Ketanjung yang aman, tertib dan sejahtera.
4.            Adakah kendala yang dihadapi selama dalam merealisasikan program betonisasi tersebut?
Karena desa Ketanjung merupakan desa yang kondisinya tidak sama seperti desa-desa pada umumnya, maka kali pertama dalam realisasi betonisasi agak jauh berbeda dari harapan yang kita ingin capai. Hal itu dikarenakan masih minimnya wawasan warga akan hal tersebut. Tapi alhamdulillah dari waktu ke waktu dan seiring terbukanya pengetahuan warga ditunjang lagi dengan adanya dukungan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan (seperti BPD dan LKMD serta RT-RW) akhirnya lambat laun bias berjalan dengan lancar dan berkesinambungan. Dan alhamdulillah sekarang sudah mencapai kurang lebih 85 %.
5.            Untuk program pendukung yang lainnya?
Sebagai abdi (hamba) bagi masyarakat, Insya Allah kita akan senantiasa berbuat yang terbaik untuk warga selagi kita mampu dan Allah Swt mengijinkan. Alhamdulillah untuk program pendukung, pada tahun 2005 yang dilanjutkan di tahun 2007 kita adakan pembuatan KTP dan KK masal serta akte kelahiran. Kemudian di tahun 2006 dan 2008 kita adakan sertifikat tanah masal. Dari beberapa program pendukung tersebut alhamdulillah respon warga sangat baik sekali, karena warga merasa terbantu dengan adanya program tersebut yang dulunya belum pernah ada.
Untuk program pendukung yang lain, seperti pelayanan administrasi desa, kita berusaha mengaktifkan ketua RT dan RW dalam hal ini. Artinya prosedur kita jalankan sesuai aturan yang ada yang dimulai dari bawah ke jenjang berikutnya. Itu pun sesuai dengan kebutuhan warga. Dan untuk surat pengntar desa terkait dengan permohonan ijin tidak masuk kerja misalnya, cukup langsung dating ke ketua RT masing-masing dan tidak usah ke Balai Desa, karena disitu sudah tertera Cap dan tanda tangan dari desa (Kades, red).
Kemudian dalam hal kebangsaan untuk menciptakan cinta tanah air dan menggalang nasionalisme dilingkungan desa, mulai tahun 2007 kemarin kita adakan kegiatan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti pertandingan Bola Voli, Sepak Bola, Badminton, Lari Maraton, Tasyakuran 17-an, pertunjukan wayang dan pengajian 17-an serta sedekah bumi. Selain untuk mencipatakan nasionalisme juga nguri-nguri budaya bangsa yang sudah sejak lama ada di bangsa kita tercinta ini demi terlahirnya kesatuan dn persatuan antar sesama dan bangsa.
6.            Tadi Bapak katakan bahwa dalam menunjang program desa, Bapak berusaha mengaktifkan lembaga-lembga desa yang ada seperti BPD, LKMD, RT, RW, dan aparat desa itu sendiri. Bagaimana dan sejauh mana kiprah mereka selama ini dalam menunjang program bapak?
Alhamdulillah selama ini saya sangat terbantu sekali dengan mereka (baca : BPD, LKMD, RT, RW, Aparat Desa dan warga masyarakat pada umumnya), saya akui dalam rangka merealisasikan program-program desa yang direncanakan selama ini tak bisa berjalan lancar tanpa adanya partisipasi bersama. Dan saya sangat berterima kasih sekali kepada semuanya yang telah ikut serta membangun desa dengan tulus dan penuh keikhlasan. Tanpa mereka mungkin program-program yang kami rencanakan tak semulus seperti sekarang ini, meskipun kita akui dan perlu kita ketahui bersama bahwa desa kita merupakan desa dengan APBDes termiskin diurutan ke 16 dari 17 desa yang ada di kecamatan karanganyar.
7.            Sebagaimana Bapak katakana tadi, desa Ketanjung merupakan desa miskin diurutan ke-16 dari 17 desa yang ada di kecamatan Karanganyar ini, bagaimana Bapak mensikapi hal tersebut terkait dengan program yang Bapak laksanakan selama ini?
Memang harus kita sadari APBDes kita memang sedikit, sekitar Rp 100 jutaan/ tahun, jauh berbeda kalau dibandingkan dengan desa Kedung Waru Lor yang mencapai ± 1 milyar/ tahun. Tapi dengan realitas seperti itu tidak menjadikan hati kita menjadi kecil, karena factor luas desa dan bondo deso juga berpengaruh terhadap APBDes sebuah desa yang ada. Kalau kita tahu bahwa desa kita adalah desa yang secara letak geografis bias dikatakan tidak teratur sebagaimana desa yang lainnya. Meskipun begitu, kita berupaya seoptimal mungkin bagaimana dengan kondisi desa kita yang seperti itu tapi bias berjalan layaknya desa-desa dengan APBDes yang tinggi.
Nah, akhirnya biar program desa dapat berjalan dengan lancar dan bisa dinikmati bersama-sama oleh warga Ketanjung, dalam setiap kita hendak merealisasikan program kita, kita undang dan ajak duduk bareng untuk bersama-sama membahas bagaimana sebaiknya hal yang harus dilakukan. Dan alhamdulillah ternyata dengan cara begitu, warga sangat respon sekali sehingga program-program yang hendak kita realisasikan selama ini selalu mendapat dukungan dari warga masyarakat dan masyarakat pun ikut merasa senang bisa diikut sertakan dalam perealisasian program desa, bahkan kalau ternyata ada kekurangan dana, warga siap untuk menanggung bersama-sama sebagai dana tambahan (stimulan/ swadaya).
Kami berpedoman yang intinya meskipun desa ini desa miskin secara APBDes, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan dan bagaimanapun sekecil apapun program yang kami lakukan harus ada dukungan dari warga masyarakat sebelum merealisasikannya program tersebut.
8.            Dari sekian macam program desa yang ada, apakah ada program Bapak terkait dengan pendidikan yang ada di desa ini mengingat masih ada sebagian anak-anak atau adik-adik yang tidak melanjutkan sekolah karena faktor tertentu dan bagaimana pendapat Bapak sendiri tentang pendidikan di desa Ketanjung?
Untuk program pendidikan sendiri sebetulnya dari Desa ada, akan tetapi prioritasnya kita dahulukan yang program utama terlebih dahulu (betonisasi). Lha ….nanti lambat laun setelah terpenuhinya program utama tadi, Insya Allah kita akan merambah kebidang pendidikan. Ya kita tahu bahwa pendidikan adalah sangat perlu sekali, sementara ini juga melihat kondisi ekonomi warga Ketanjung yang semakin mapan biarlah untuk sekarang ini orang tuanya yang menanggungnya dulu, meskipun mungkin sebagian ada yang ekonomi orang tuanya kurang mampu, coba itu mungkin yang kita pikirkan di tahun-tahun yang akan datang.
Terkait analisa saya pribadi tentang pendidikan di Desa ini untuk pemahaman warga sendiri tentang pendidikan ada kemajuan yang signifikan dengan dibuktikan swemakin banyaknya adik-adik yang duduk dibangku Sekolah Menengah Atas dan juga di Perguruan Tinggi.Ya diharapkan juga dengan adanya P2MK dapat membantu untuk mensupport warg masrakat terkait tentang pentingnya sebuah pendidikan sehingga nantinya generasi-generasi pemuda desa Ketanjung menjadi pribadi yang berpendidikan dan terdidik.
9.            Kalau kita tilik program betonisasi yang ada di desa ini sudah mencapai ± 85 % dan didukung dengan program-program pendukung lainnya serta ditambah lagi dengan antusias warga masyarakat dalam merespon program-program yang ada selama ini. Apakah Bapak selaku Kades sudah merasa puas dengan apa yang telah Bapak lakukan selama ini?
Kalau dibilang puas itu sih tergantung ya… Yang terpenting dari kami berupaya sebaik mungkin bagaimana desa Ketanjung ini menjadi kebah baik dan maju dari perspektif pembangunan fisik Desa serta juga SDM pun juga kita harapkan. Setulnya kalau dibilang kesuksesan ini kan baru langkah awal untuk menuju perbaikan dikemudian hari, dan semua yang kami lakukan tiada artinya kalau tidak dibarengi dengan dukungan dari warga masyarakat semuanya. Jadi kalau ini boleh dibilang sukses ya sukses kita bersama (warga Ketanjung,red). Dari saya pribadi selaku Kades sebenarnya masih banyak PR yang harus diselesaikan dan kalau boleh saya prosentasekan ini baru mencapai 50-60% dari target yang kita inginkan.

Harus diakui memang segala sesuatu kalau dijalankan dengan kebersamaan dan keikhlasan-setulus hati, pasti akan menjadi ringan. Begitulah yang dirasakan oleh H.Isa Anshori. ST selama dalam menjalankan programnya. Dan beliau sangat barterima kasih kepada semua pihak (baik RT, RW, Aparat Desa, BPD, LKMD dan Masyarakat) yang ikut serta dalam membantu merealisasikan programnya. Anak sulung dari lima bersaudara dan istri dari Ibu Hj. Iswati serta Bapak dari Khafidz Yusril Izza (3 SD) ini mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama menjadi Kepala Desa Ketanjung. Dan ketika reporter “Pena Desa” melontarkan sebuah pertanyaan terkait dengan kepemimpinan (Leadher Ship), dengan agak sedikit tersipu beliau mengatakan bahwa selama ini belajar Leadher Ship dari pengalaman di dunia kerja tatkala menjadi seorang pelaksana proyek atau kontraktor di Jakarta dan ketika duduk dibangku kuliah pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Sipil di Kampusnya, Universitas Semarang (USM).
Pria yang mempunyai wajah santun, pendiam dan tutur kata yang halus ini menyelesaikan pendidikan Sarjana (S.1) nya disalah satu kampus swasta di Semarang pada tahun 2003 tepatnya tanggal 10 September 2003 (Wisuda) selang satu hari pasca dilantik menjadi Kepala Desa Ketanjung. Sulung dari pasangan Bapak Suwarto (alm) dan Ibu Aminah, sebelum berkarir sebagai orang nomer wahid di desa Ketanjung sempat melalang buana ke Ibu Kota Negara (Jakarta) sebagai seorang pelaksana proyek atau kontraktor dan pernah menangani pembangunan di wilayah Senayan, Blok M dan Hotel Candra Jakarta.

Curriculum Vitae
Nama               : H. Isa Anshori, ST
TTL                 : Kedung Waru Lor-Demak, 29 Agustus 1976
Alamat            : Jl.Ketanjung Indah     RT       RW V Ketanjung Karangayar Demak 59582
Istri                  : Hj.Iswati (menikah thn 2000)
Anak               : Khafidz Yusril Isa
Hobby             : Olahraga (Sepakbola), Melek’an (begadang dalam hal-hal positif)
Cita2               : Berguna Bagi Orang Lain
Motto              : Apa yang Dilakukan Bisa Bermanfaat bagi Orang Lain

Riwayat Pendidikan:
  1. SD N 1 Kedung Waru Lor                             lulus tahun 1988
  2. SMP N 1 Karangayar  Demak                       lulus tahun 1991
  3. STM N Pati                                                   lulus tahun 1994
  4. S.1.Teknik Sipil USM Semarang                    lulus tahun 2003 (1998 - 2003)

Pengalaman Kerja:
1.   Menjadi Staf Teknik                                       tahun 1994  - 1998
2.   Menjadi Pelaksana Proyek / Kontraktor         tahun 1998 - 2003
3.   Menjadi Kepala Desa Ketanjung                    tahun 2003 – 2009 

Pekerjaan Sekarang:
Kepala Desa Ketanjung                                        tahun 2009 - 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Bagi teman-teman yang mau komentar silahkan di tulis di sini >>>>

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons